Sektor pelayaran Indonesia dihadapkan dengan beberapa tantangan seperti kebijakan moneter berupa suku bunga yang tinggi, pajak atas pembelian BBM pelayaran, persaingan dengan industri pelayaran asing ketika memasuki pasar internasional, serta biaya logistik yang harus ditekan sehingga memberikan beban terhadap margin profit dalam industri pelayaran. Hal ini membuat pertumbuah sektor pelayaran nilainya bervariasi.
Indonesian National Shipowners Association (INSA) mengungkapkan bahwa di tahun 2019 ini General Cargo terpuruk karena prioritasnya di bawah kapal kontainer. Sementara sektor kontainer domestik masih dipengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional, yakni 5,3 persen pada 2019.
Pertumbuhan positif mengarah pada sektor kapal tanker domestik. Pada tahun 2018 terjadi lonjakan muatan FAME karena adanya kebijakan B20 sehingga pertumbuhan kapal tanker terjadi kenaikan 3,42% dari total kapal yang mencapai 152 unit atau terjadi kenaikan 1,68 persen. Meski demikian pengaruh kondisi sektor pelayaran global yang tidak stabil dapat menimbulkan gejolak pasar domestik.
Tantangan-tantangan tersebut juga diikuti dengan adanya risiko dalam industri pelayaran yang dapat menyebabkan kerugian finansial perusahaan. Untuk itu, asuransi dapat menjadi pilihan yang dapat dipertimbangkan.
Asuransi menjadi pilihan penting bagi perusahaan di sektor pelayaran yang menginginkan perlindungan atas aset yang dimiliki agar kerugian finansial dapat terhindarkan. Asuransi di sektor pelayaran pada umumnya menjamin kerugian atau kehilangan atas barang-barang selama proses pengiriman melalui laut.
Dalam proses pelayaran, sering kali kapal menghadapi masalah seperti perompakan maupun cuaca yang kurang bersahabat. Dalam kondisi demikian, dibutuhkan adanya dokumen terkait dengan klaim dan polis asuransi pelayaran dan kapal.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut risiko yang perlu ditanggung asuransi pada industri pelayaran.
1. Risiko operasional
Risiko ini disebabkan karena adanya kegagalan operasional yang meliputi sumber daya manusia (SDM), proses dan teknologi. Selain itu, terdapat risiko strategi operasional yang berasal dari faktor antara lain, regulasi, pemerintah, pajak, dan kompetisi. Jenis asuransi yang dapat dipilih adalah port & terminal liability insurance.
2. Risiko alam
Cuaca buruk menjadi salah satu risiko terbesar dalam industri pelayaran. Faktor alam ini tentu dapat berpengaruh pada proses berjalannya suatu bisnis. Untuk itu, perusahaan harus menyadari bahwa industri pelayaran membutuhkan perlindungan untuk menjaga kerugian finansial perusahaan. Asuransi yang dapat dipilih oleh perusahaan adalah cargo insurance, yakni perlindungan terhadap kerusakan barang yang disebabkan karena faktor cuaca.
3. Risiko keuangan
Biaya operasional tetap dan biaya terkait modal menjadi komponen penting dari stuktur biaya kapal. Apabila dalam proses perhitungan keuangan tidak tepat maka dapat menyebabkan kerugian finansial perusahaan. Jenis asuransi yang dapat dipilih oleh perusahaan pelayaran adalah chartere’s liability insurance.
4. Risiko terorisme
Risiko ini disebabkan karena adanya tindakan menyerang kapal yang menimbulkan ancaman bagi kru dan kapal itu sendiri. Tindakan pembajakan dan penyanderaan ini tentu dapat merugikan perusahaan. Perusahaan dapat memilih freight insurance agar mendapatkan perlindungan pada saat proses pengiriman barang.
Dengan adanya risiko-risiko di atas maka perusahaan harus melakukan manajemen risiko agar dapat melakukan tindakan untuk meminimalkan risiko yang terjadi. Saat ini ada banyak asuransi yang ditawarkan pihak perusahaan asuransi. Setiap perusahaan asuransi memiliki kebijakan mengenai produk asuransi yang ditawarkan. Menggunakan jasa profesional seperti broker asuransi dapat dipertimbangkan agar manajemen risiko dapat dikelola dengan baik dan perusahaan dapat memilih jenis asuransi sesuai dengan kebutuhkan.
Broker asuransi terbaik di Indonesia seperti Marsh Indonesia dapat membantu perusahaan dalam memilih produk asuransi yang tepat dan sesuai dengan kondisi perusahaan. Marsh Indonesia memberikan masukkan ke perusahaan dan melakukan proses identifikasi risiko, penilaian risiko, dan penerapan pengendalian guna mengurangi risiko.
Source :
http://mukhofasalfikri.com/besarnya-risiko-di-industri-pelayaran-dan-cara-menanggulanginya/
https://www.cermati.com/artikel/pengertian-polis-asuransi-dan-cara-memilih-polis-yang-tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar